THE BEGINNING(FLASH BACK)
*Ilustrasi Diandra Aprilliani
Mobil ini berjalan dengan mulus dijalan berkelok dan naik turun dengan pemandangan di kiri yang indah, sedang dikananku seorang laki-laki yang semalam menggarapku begitu brutal dengan istrinya. Dialah tuan evron. Pria yang telah membuat perbedaan besar dalam hidupku , menatap wajahnya mengingatkan aku akan pertama kali kami bertemu
(1 tahun yang lalu)
Siang itu aku tengah membereskan bukuku di meja ruang kelasku, sebelum seorang teman datang menghampiriku
" Pril, dipanggil Bu Vera tuh. Disuruh keruanganya sekarang" ujar maya temanku.
"Ngapain..?" Jawabku dengan ketus tanpa melihat maya.
" emmmm.. eng.. enggak tau pril , aku cuma disuruh nyampain itu aja ... bye" ucapnya terbata-bata lalu segera pergi dariku dengan sedikit ketakutan.
" ah.... dasar cupu , baru diketusin dikit aja udah kabur" ... ucapku dalam hati, sejenak aku berfikir kenapa dosen muda itu memanggilku keruanganya, apa ada hubunganya dengan mata kuliahnya?
*ilustrasi Bu Vera
Well.. aku tak mau berfikir macam-macam , jadi langsung saja kuhampiri ia keruanganya.
..... "tokkkk.... tokkkk... tokkkkkk"......
" ya... silahkan masuk".. suara dari dalam ruangan dosen itu, aku langsung membuka pintu dan masuk kedalamnya.
"Ibu memanggil saya...?" Aku mulai buka suara
" yahh.. Diandra Apriliani, ada sedikit hal yang ingin ibu bicarakan kepadamu".. jawab bu dosen Vera
"Tentang..?".... Jawabku bertanya-tanya.
" tentang nilai-nilaimu di mata kuliah saya. Ibu cukup khawatir dengan nilaimu ini tidak cukup untuk meluluskanmu dari mata kuliah ibu".
"Bukankah nilai saya masih rata-rata bu? " jawabku mengajak berargument.
" yah secara angka memang iya, tapi ada laporan yang masuk bahwa selama ini tugas-tugas yang saya berikan tidak pernah kamu kerjakan sendiri, kamu selalu memaksa teman-temanmu untuk mengerjakan tugasmu, bukan begitu nona april?"
Sontak aku terkejut, selama ini aku memang sering memaksa teman-temanku yang cupu seperti maya untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahku. Namun itu aku lakukan secara diam-diam dan hanya kepada orang-orang yg kuanggap penakut dan gak berani mengadu. Tapi bagaimana dosen ini bisa tahu?www.tangkasmu.com
"Tak perlu terkejut seperti itu, aku bisa saja tak mempermasalahkan hal itu atau justru mempermasalahkanya"... ujarnya kemudian meletakan segelas air didepan ku
"Maksud ibu?..." tanyaku keheranan
"Ah tenanglah, minumlah dulu agar kamu tenang. Aku akan melupakan kejadian itu dan membiarkan nilaimu tetap seperti sekarang, tapi tentu ada syaratnya"... ujar bu farah dengan santai.
......"gluuukkkk... glukkk..." kuminum sedikit air itu untuk meredakan tenggorokanku yang kering.
"Syarat apa....?" ... ujarku..
"Syarat yang mudah kok, kamu hanya tinggal nurut dengan apa yang saya katakan, itu saja"... sebuah senyuman penuh arti tercipta di bibir bu farah
"Ibu tidak akan menyuruh saya melakukan hal yang aneh kan..?" .... kurasakan kepalaku sedikit pusing, tapi makin lama makin menjadi.
"Oh.... tenang saja, ibu hanya akan".......
Itulah yang terakhir aku dengar sebelum semuanya menjadi gelap bagiku. Rasa pusing itu benar-benar menggerogoti kepalaku hingga akhirnya aku tak kuat menahanya dan tak sadarkan diri.
Aku coba mengerjap-ngerjapkan mataku, entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Saat mataku terbuka yang kulihat hanyalah sebuah ruangan yang minim cahaya, tertutup berisikan peralatan-peralatan aneh. Dan yang paling aneh adalah ketika aku sadar kini tubuku terikat pada semacam meja dari besi yang berbentuk huruf X , posisiku terlentang dengan pergelangan tangan dan kaki yang terikat pada benda ini. Juga leherku yang terikat pula. Sehingga tak ada satupun bagian tubuh yang bisa ku gerakkan.
Kusapukan pandanganku ditengah keterbatasanku pada ruangan ini. Ini sangat mirip dengan ruang penyiksaan
Tapi siapa tuan rumah disini dan apa alasanya mengikatku pada benda sialan ini dalam keadaan telanjang! .
Aku bersumpah siapapun dia akan kubalas perbuatanya nanti!.
" Bagaimana tidurnya nona april? , nyenyak? " .... suara seorang wanita yang mengagetkanku, entah datang dari mana ini, aku mencoba mencari keberadaanya di tengah keterbatasanku untuk melihat.
"Siapa kamu.....?!!." Hardikku pada orang itu
"Tidak penting siapa aku, yang jelas mulai malam ini kita akan bersenang-senang"... jawab wanita itu
"Jangan harap !!, cepat lepaskan aku dan aku akan memaafkanmu" ... orang ini mulai membuatku emosi.
tangkasmu | bola tangkas online | bandar tangkas | tikus tangkas
Tiba-tiba wanita itu menampakan dirinya lalu mendekat kepadaku, seorang wanita yang tinggi, putih, dan hanya mengenakan bra dan cd berwarna hitam mengkilat, serta topeng yang menutupi mata dan hidungnya. Ia mendekat kepadaku lalu menjepit kedua pipiku dengan jempol dan jari telunjuknya.
" dengar nona manis, ditempat ini aku yang berkuasa bukan kamu, bahkan setelah ini pun aku yang akan tetap berkuasa atas tubuhmu , bukan dirimu lagi" .... ucapnya pelan namun sangat misterius.
Dia melepas jepitan tanganya di pipiku, lalu menamparku dengan sangat keras
....."plllllllllllllllllaaaaaaaaaaaakkkkkk"
Wanita ini benar-benar sudah keterlaluan, dia benar-benar menginjak-injak harga diriku. Ingin ku jambak rambutnya hingga rontok, tapi apa dayaku yang terikat seperti ini.
"Aku ingin kau menandatangani ini..." wanita itu kini memegang secarik kertas ditanganya.
"Apa itu!!!?"... Ucapku dengan penuh emosi.
"Hanya perjanjian kecil untuk melepaskan ikatan di tubuhmu nona, bagaimana?" Ucapnya dengan senyum misterius.
Perjanjian? Apa yang direncanakan wanita ini, apakah sesuatu yang buruk, tapi tidak ada cara lain agar aku bisa lepas dari belenggu benda sialan ini.
"Baiklah.... tapi bagaimana caranya aku menandatanganinya ?..." jawabku padanya
Ia mendekat ke ikatan tangan kananku, dan menyelipkan sebuah pulpe ditanganku.
" pergelangan tanganmu masih bisa di gerakkan, aku akan memposisikan kertasnya"... ucapnya tanpa dosa
Memang pergelangan tanganku masih bisa digerakkan meski terbatas, dan perlu sedikit perjuangan untuk menandatanganinya.
" aku sudah menuruti maumu, sekarang lepaskan aku " .... aku menagih janjinya
" tak perlu terburu-buru nona april yang cantik, apa kamu tidak penasaran dengan apa yang kamu tandatangani barusan? , biar aku bacakan untukmu terlebih dahulu."
-----------
SLAVERY CONTRACT
Saya yang bertandatangan dibawah ini
Nama : Diandra Apriliani
Umur : 19 Tahun
Status : Mahasiswi
Dengan ini menyatakan kesediaan saya untuk menjadi slave bagi Master Evron van Mulder dan Mistress Vera van Mulder.
Seluruh hidup saya mulai saat ini adalah dibawah kendali master dan mistress van mulder.
Saya akan patuh akan segala perintah dari master dan mistress van mulder, jika saya melanggar maka saya berhak dihukum dalam bentuk apapun sesuai kehendak master dan mistress van mulder.
Surat ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
.
Bandung, 16-01-2016
(Tanda tangan)
Diandra Apriliani
Duaaarrrrrrrrrrrrrr.... seperti tersambar petir aku mendengarkan dia membacakan surat itu, dalam hati aku merasa ini hanyalah mimpi buruk, aku harus segera bangun. Tapi aku tau ini nyata saat wanita didepanku ini menampar pipiku
......."plaaaaakkkkkkkk".........
" Bangsat..!!!! Apa maumu.. 'cuihhh'..." ... kuludahi wajah wanita itu, aku sudah benar-benar muak dengan permainanya.
Melihatku yang mulai emosi, wanita itu lantas mencekik leherku.
"Dengar ya lonte..!!! Aku akan merubah sifatmu yang pembangkang ini jadi penurut, dan ingat , aku yang mengendalikan bukan kamu faham? " .... ucapnya dengan nada tak kalah tinggi
"kalau kau bisa" .. jawabku
Dia menjauhiku , kemudian kembali dengan sebuah tang di tanganya , jantungku mulai berdegup kencang, apa yang akan ia lakukan padaku dengan alat itu
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrggghhhh" ... teriakku kencang membelah kesunyian ruangan ini saat ia menjepit puting kananku dengan tang , itu, bahkan makin lama makin kencang. Tak ayal aku mulai meronta dan air mataku pun mulai menetes.www.tangkasmu.com
Seakan tak puas dengan itu dia berpindah ke puting kiriku, dilakukanya hal yang sama pada puting kiriku.
" aaaaaarrrrgggghhhh, bajingan kamu..." sumpah serapah mulai kuucapkan dengan harapan ia akan takut dan menghentikan aksinya, tapi ternyata tidak.
Saat ia melepaskan jepitanya, sepintas kulihat putingku sedikit membesar dan berwarna merah, namun itu tak menghentikan aksinya.
putingku disentilnya dengan keras secara bergantian, rasa sakit akibat jepitan tang tadi kini makin bertambah parah.
" argggghhhhh sakittt.... bangsat... hentikan... sakit.. erangku dengan linangan air mata
Setelah puas dengan menyentil putingku ia masih belum terlihat ingin menyudahinya. Kali ini ia membawa alat berbentuk tabung, mirip dengan suntikan namun lebih besar dan tanpa jarum . Diletakkanya alat seperti vacum itu diputingku lalu disedotnya putingku dengan alat itu. Tak lebih menyiksa memang dari tang tadi tapi tetap saja rasanya sakit hingga membuat mataku berkunang-kunang.
Kini dia beralih ke memekku, dijipitnya itilku dengan jepitan buaya kecil dari tembaga dan memiliki kabel yang tersambung pada kotak hitam ditanganya. Dia nyalakan alat itu dan tiba-tiba
..."Jreeeeeeeettttt"...
Sebuah aliran listrik mengalir ditubuhku selama setengah detik, membuat kepalaku makin berkunang-kunang dan mata kembali berair.
......"jreeeetttt..... jreettt... jreeettttt"...
Kali ini sengatan listrik itu makin terasa, mungkin dia menaikan voltasenya atau apa aku tidak tahu pasti.. yang jelas ini makin menyiksa
....."jreeettttt... jrrreeettttt... jreettttt.... jreeettttttt.... jreeeettt" ........
Entah berapa lama aku pingsan , yang jelas saat ini aku hanya merasakan ngilu yang teramat sangat di clitoristku. Dan vacum yang diputingku masih ada di tempat yang sama seperti sebelum aku pingsan tadi.
Mengetahui bahwa aku sadar , wanita itu lantas menyuapiku beberapa potong roti, sembari terus mengintimidasiku agar menurut kepadanya. Aku sendiri sudah mulai goyah, tak ingin memaksakan egoku atau pada akhirnya aku sendiri makin tersiksa.
Selesai wanita itu menyuapiku menyuapiku datanglah seorang laki-laki berbadan tegap, dan kulit putih berpakaian biasa namun juga mengenakan topeng seperti wanita ini.
*ilustrasi Tuan Evron Van Mulder
Ditanganya ia memegang batang besi dengan ujung seperti stempel, tidak bulat tapi bentuknya mengikuti huruf dan menbentuk kata. Namun entah apa, aku tak peduli.
Pria itu lantas membakar ujung besi itu di sebuah tong kecil yang telah berisikan api, sedang sang wanita terus menerus menghujamiku dengan kata-kata yang merendahkan
"Kamu itu budak.... kamu itu lonte.. sadarlah bahwa kamu dilahirkan untuk dijadikan mainan untuk kami. Kami tau kamu senang untuk didominasi, jangan ingkari itu. Kamu suka disiksa, kamu akan selalu menikmati setiap rasa sakit yang menghampiri tubuhmu. Kanu juga suka untuk dipermalukan, kamu akan sangat menikmati ketika kamu direndahkan. Itulah dirimu yang sesungguhnya!!."
Kata-kata itu terdengar begitu erotis di telingaku, hati kecikku tentu menolak untuk mentetujuinya, namun entah kenapa otakku juga mulai merasa suka dengan apa yang wanita ini katakan.Apa mungkin karena aku belum sepenuhnya sadar akibat rasa sakit tersetrum tadi,atau memang aku menyukainya?
"Kamu akan selalu menuruti perintah kami, kamu tidak berhak atas tubuhmu sendiri, semua yang ada padamu adalah milik kami... bukan begitu Jalang..?"
Tanpa sadar aku mulai mengangguk kecil, kata-katanya benar-benar menghipnotisku.
"Jadi, apa kau siap untuk menjadi budak ? Little slut??"...
"Ya..." Jawabku dengan tatapan kosong
" iya apa bitch...!! Ucapkan dengan jelas.."
"Ya... aku siap untuk menjadi budak kalian" ...
" hemmmhhh... jadi kau siap untuk disakiti dan dimainkan oleh kami kapanpun kami mau? " ...
"Ya... aku siap untuk semua itu"
" kau siap direndahkan? Diperlakukan seperti binatang?"
Bandar Tangkas | Tangkasmu | Tikus Tangkas | Tangkas Online
"Ya aku siap"
"Good girl" ditutupnya sesi 'hipnotisnya' dengan sebuah gigitan kecil di daun telingaku.
Dalam keadaan normal, tentu hal tadi tidak akan mungkin kuucapkan , karena sifatku yang dominan di keseharianku. Namun entah kenapa, kali ini aku benar-benar menyukai apa yang kuucapkan tadi
Suatu hal yang sangat kontras memang. Tapi wanita itu benar benar membuatku tunduk.
........ "Caaaaaaaaaaaaassssssssss".....
Rasa panas tiba-tiba menghampiri kulit di bagian atas kemaluanku, rasa panas yang teramat sangaat........
"Aaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrggghhhhhh" .. tak dapat kutahan untuk tak berteriak, ini benar-benar sangat panas rasanya. Rupanya pria itu pelakunya, besi yang ia bakar tadi kini ditempelkanya ke kulitku
"Teriaklahh sepuasmu karena kau menyukai ini, semakin sakit yang kau dapatkan maka itu akan semakin membuatmu bergairah, akui saja hal itu, ini adalah dirimu yang sesungguhnya." .. rupanya wanita tadi belum berhenti membisikan kata-kata erotisnya, dan benar ternyata yang dia ucapkan, kemaluanku mulai basahh . Aku horny ditengah rasa sakit ditubuhku.
"Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrggggghhhhhhhhhh"... teriakanku menggema di seluruh ruangan ini. Bukan hanya kemaluanku, namun mataku juga kembali berair
Kepalaku kembali berkunang-kunang... namun kali ini aku bisa menikmatinya. Bagaimanapun juga, aku horny!!!.
Pria itu melepas batang panas itu dari kulitku, entah seperti apa keaadaan kulitku sekarang, keterbatasan gerakku ini membuatku tak bisa melihatnya.
Mereka membiarkanku selama 10 menit, memberiky waktu istirahat, namun yang ada justru rasa perih diatas kemaluanku, serta rasa gatal pada kemaluanku. Clitku juga masih nyeri rasanya. Semuanya benar-benar campur aduk.
Pria itu kembali, kali ini dia jongkok di depan kemaluanku, dia bawa sesuatu ditanganya entah apa itu. Dia mengelus klitorisku dengan tanganya secara lembut, memberikan stimulus yang terasa nikmat. Rasa nyeri akibat setruman tadi justru membuat kenikmatan tersendiri.
" ahhhhhhhhh....... ahhhhhhhhhhh.... ahhhhhhhhhh" ... tanpa sadar aku mulai mendesah keenakan. Akhirnya rasa gatal dimemekku bisa terobati dengan elusanya. Aku tak tahan ini nikmat sekali, aku ingin orgasme!!.
Namun saat orgasme itu tinggal sedikit lagi.. tiba-tiba...
........."jleeeeebbbbbbhhhhh"........
"Arrrrrggggghhhhhhhhhhhhh" .. sesuatu menembus clitorisku yang kecil itu. Seperti sebuah jarum yang melubangi clitoristku. Rasanya sudah tak terperikan lagi, kurasakan cairan kental dikulitku. Aku yakin itu pasti darah yang keluar akibat clitorisku yang ditusuk tadi.
...."clinggg....clinggg...clinggg"...
Setelah sedikit reda rasa sakit itu, barulah aku sadar kini di clitoristky tergantung sebuah lonceng kecil. Rupanya pria tadi menindikku dan memberikan bandul sebuah lonceng.
Sepintas kulihat pria itu membuka celananya, dan menggesek-gesekan ujung kemaluanya pada bibir memekku ... kadang juga ia gesekkan ke clitoristku. Ini membuat sensasi yang jauh lebih campur aduk dari sebelumnya, sakit dan nikmat benar-benar menjadi satu.www.tangkasmu.com
Pria itu pindah depan wajahku, menunjukan kontolnya yang berlumuran darah dari clitoristku
Dia gesekkan ujung kontolnya kebibirku, bau amis darah langsung menyapa hidungku. Namun bukanya membuatku jijik justru malah aku menjulurkan lidahku untuk merasakan darah di kepala kontolnya. Amis, asin semua menjadi satu hingga akhirnya ia benamkan batang kontolnya pada mulutku dan memompanya..
..........." Gluuukkkkk... gluuukkkkk .... gluuukkkkkkk ... gluuuumkkk"......
Ujung kontol itu menyentuh tenggorokanku, mataku mulai berair lagi. Kontolnya mengkilat karena ludahku saat ia cabut.
Di sisi lain, sang wanita mulai mencopot vakum di putingku. Terlihat puting itu kini jauh lebih besar dari sebelumnya. Mungkin 2X lipat lebih besar. Aku sendiripun sampai kagum dengan putingku yang sekarang terlihat makin sexy.
Si wanita memilin2 putingku dengan jarinya hingga aku merasa keenakan. Sedang si pria sudah kembali menempatkan batang kontolnya di depan memekku
....... "jleeeebbbbbhhhhhhhh" .......
kontol itupun akhirnya menembus liang surgaku, digenjotnya secara cepat, tidak peeduli dengan clitku yang sampai sekarang pun masih mengeluarkan darah, dia tetap menggenjotku dengan brutal.
Sementara aku kembali hanyut dalam rasa peerih bercampur nikmat ini. Kupejamkan mata untuk meresapinya, pokoknya aku ingin orgasme ...!!!
......"jleeeeeeeeeeeebbbbbbbbhhhhhhh...... jleeeeeeeeeeeeeeeeebbbbbbhhhh........"........
.
.
" aaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrtrtggggggggggggghhhhnjhhh... sakkiiiiiitttt...... amppppuuuuuhhnnnnnnn... arrgghhhhhhhbhhhh..." .... Dua tusukan jarum kembali menembus, kali ini dua putingku yang jadi sasaran.
Darah segar mengalir dari puncak bukit kembarku ini, turun melelehi setiap inchi kulitku, begitu merah dan kental. Tanpa memperdulikan darah yang keluar itu , sang wanita memasangkan 2 tindik berbentuk ring di putingku, hingga lengkaplah sudah tindik ditubuhku
Sementara sang pria terus menggenjotku yang kesakitan dengan brutal... suara eranganku seakan menjadi jamu kuat bagi dirinya
"Arrrrgggggghbhhhh ahhhhh ahhhhhh ahhhhh ampunnn sakiiittthhh... arrgghhhh arrgghhhh"... sakit nikmat di seluruh bagian tubuhku berkumpul jadi satu, otakku dibuat melayang.
Belum habis disitu , sang wanita menjilati darahku ysng meleleh di permukaan payudaraku, dia juga seperti sangat terangsang melihat darah segar di payudaraku
..." sluuuurrrrpppphhhhhhhh.....sluuuurtpppphhhh sluuurrrpppphhhh...aullmmmhhhh aullmnhhhhhh cupppphhh cuppphhhh" .. dia mulai berpindah ke putingku, melumatnya dengan lembut seakan ingin menghentikan aliran darah yang masih merembes dengan lidahnya.
....... " arrrrrggggghhhh... ampun tuan.. nyonya.. sakit.. enak... ahhh ahhh ahh nikmat... ahh sakit..."... aku sendiripun terbuai dengan rasa sakit dan nikmat ini, terlebih 3 spot ditubuhku yang sensitif dan sedang terluka justru mereka hajar dengan beringas.
Hingga tanpa sadar diriku pun mengakui mereka sebagai majikanku
" arrrrgggggghhhhhh sakiittt... stooopppp..... ahhhh iyaaahhh disitu enakkkk arrggghhh arhhhh teruss ahhhhhh..." aku semakin plin-plan karena terbuai oleh ini semua. Hingga akhirnya rasa itu pun datang lagi, puncak kenikmatan yang aku tunggu dari tadi.
" ahhhhh iyahh dikit lagi enakk... ahhh sakittttt .. awhh aduhhhh...aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatrrrrrrrrrrrrhgggghhhhhhhhhhhhhhhhhh"......
Erangan keras itu menandakan keluarnya cairan orgasme yang sejak tadi kutunggu, kepalaku berkunang-kunang melayang bagai disurga. Tulang-tulangku serasa dilolosi dan seluruh syaraf menjadi tegang Dunia seakan berhenti berputar , aku serasa di dimensi lain. Gelap, sunyi. Aku kembali tak sadarkan diri setelah orgasme yang luar biasa ini .
Bandar Tangkas | Tangkasmu | Tikus Tangkas | Bandar Tangkas Online
0 Komentar